Lebih dari Eksekutor Manis: ASEAN Terancam oleh Diabetes


Rakha Abiyoga, Falah Mar’ie A.


ASEAN Perspective

Masyarakat kawasan Asia Tenggara tidak asing lagi dengan berbagai penyakit yang berbahaya, mulai dari Demam Berdarah (Dengue) hingga COVID-19. Akan tetapi, ada satu penyakit yang masih menghantui negara-negara di kawasan ini, yaitu Diabetes. Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), Kawasan Pasifik Barat adalah penyumbang terbanyak pasien diabetes dengan proporsi lebih dari sepertiga (38%) pasien Diabetes dunia. Di antara negara-negara tersebut, tiga diantaranya merupakan anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Tidak hanya itu, IDF memperkirakan bahwa pasien diabetes di ASEAN akan terus bertambah. Ini merupakan masalah besar bagi anggota ASEAN. Dengan meningkatnya Diabetes, biaya fiskal tentu juga akan terbebani. Memangnya, bagaimana Diabetes di kawasan Asia Tenggara terus meningkat dan berimplikasi negatif terhadap perekonomian anggota ASEAN?

Penyakit Diabetes di ASEAN

Terdapat dua tipe Diabetes, yaitu Diabetes Tipe 1 (Type 1 Diabetes) dan Diabetes Tipe 2 (Type 2 Diabetes). Diabetes tipe 1 disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan hormon insulin secara optimal karena gangguan autoimun (Siloam Hospital Medical Team, 2023), sedangkan Tipe 2 adalah adalah tipe diabetes yang terjadi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif (Fadli, 2020). Alasan terjangkitnya Diabetes tipe 2 masih sebuah misteri, tetapi IDF (2021) menemukan korelasi yang kuat dengan obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat. Diabetes Tipe 2 akan menjadi fokus utama karena 90% dari semua diabetes di dunia merupakan jenis tersebut.

Setelah mengetahui apa itu Diabetes, kita dapat melihat proyeksi IDF mengenai prediksi peningkatan Diabetes di kawasan ASEAN. Pada tahun 2021 saja, tiga dari sebelas negara ASEAN telah masuk ke daftar lima negara dengan pengidap Diabetes terbanyak di kawasan Pasifik Barat dengan Indonesia menempati peringkat kedua (19,5 juta pasien), Thailand di peringkat keempat (6,1 juta pasien), dan Malaysia di posisi kelima (4,4 juta pasien) (International Diabetes Federation, 2021). Namun, Diabetes tidak hanya meneror tiga negara tersebut, negara-negara ASEAN lainnya juga diprediksi oleh IDF akan mengalami peningkatan pengidap Diabetes.

Melansir dari data oleh IDF (IDF Atlas 10th edition 2021), prediksi menunjukan bahwa setiap negara ASEAN akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2045. ASEAN diperkirakan akan mempunyai rata-rata peningkatan sebanyak 1,73 juta pasien atau 56.04% pengidap Diabetes dengan Indonesia yang menempati posisi tertinggi (9 juta jiwa) dan Laos dengan proporsi terparah (101.44%). Data ini menunjukan bahwa Diabetes adalah ancaman bersama negara-negara ASEAN.

Ancaman Ekonomi

Meningkatnya angka Diabetes di kawasan ASEAN menjadi ancaman ekonomi yang besar. Banyak negara ASEAN yang mengakui bahwa Diabetes telah membebani ekonomi mereka. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia menyatakan biaya obat Diabetes Melitus membebani BPJS cukup signifikan (BRIN, 2022). Malaysia juga telah menyatakan Diabetes menjadi salah satu pengeluaran terbesarnya untuk mengurusi penyakit tidak menular selain Kanker dan penyakit Kardiovaskular (Kasinathan, 2023). Negara seperti Filipina telah mengalami peningkatan pengeluaran biaya perorangan terkait Diabetes dari 61 dolar AS di tahun 2010 menjadi 234 dolar AS di tahun 2017 (Ng et al., 2020), begitu pun dengan Thailand yang pada 2008 pengeluaran biaya terkait Diabetes per orang di Thailand mencapai 881.47 dolar AS, sekitar 21% dari PDB per kapita Thailand saat itu (Chatterjee et al., 2011). Dari contoh tersebut, kita mendapat gambaran bahwa Diabetes sudah menjadi beban ekonomi untuk waktu yang cukup lama untuk beberapa negara ASEAN. Ini menunjukan bahwa Diabetes memang sebuah ancaman nyata bagi ekonomi negara negara ASEAN dan akan diperburuk jika angka pasien Diabetes di kawasan ASEAN terus menaik seperti yang diprediksikan oleh Federasi Internasional Diabetes (IDF).

Kesimpulan

Diabetes terbukti menjadi ancaman yang nyata di sektor kesehatan dan ekonomi negara negara ASEAN. Maka dari itu, dibutuhkan aksi nyata untuk melawan Diabetes. Aksi-aksi tersebut dapat dimulai dari tingkat komunitas hingga Internasional. Akan tetapi, penulis merekomendasikan ASEAN sebagai organisasi di kawasan Asia Tenggara untuk memainkan peran yang lebih besar dalam melawan Diabetes. Dengan angka yang diprediksikan oleh IDF dan ancaman terhadap kesehatan dan ekonomi negara negara ASEAN, Diabetes bukan lagi masalah satu negara melainkan masalah buat seluruh negara di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, dibutuhkannya sebuah kerja sama kesehatan yang komprehensif untuk melawan ancaman ini.

References

BRIN. (2022, October 25). Biaya Obat Diabetes Bebani BPJS, BRIN Teliti Biosimilar Insulin. BRIN - Biaya Obat Diabetes Bebani BPJS, BRIN Teliti Biosimilar Insulin. https://brin.go.id/news/110612/biaya-obat-diabetes-bebani-bpjs-brin-teliti-biosimilar-insulin

Chatterjee, S., Riewpaiboon, A., Piyauthakit, P., Riewpaiboon, W., Boupaijit, K., Panpuwong, N., & Archavanuntagul, V. (2011). Cost of diabetes and its complications in Thailand: a complete picture of economic burden. Health & Social Care in the Community, 19(3), 289–298. https://doi.org/10.1111/j.1365-2524.2010.00981.x

dr. Rizal Fadli. (2020, July 7). Diabetes Tipe 2. Halodoc; halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes-tipe-2

International Diabetes Federation. (2021). Factsheets (2021)| IDF Diabetes Atlas. Factsheets (2021)| IDF Diabetes Atlas; International Diabetes Federation. https://diabetesatlas.org/regional-factsheets/

Kasinathan, S. (2023, November 5). Health experts predict diabetes will heavily burden Malaysia’s healthcare system in future. Malay Mail. https://www.malaymail.com/news/malaysia/2023/11/05/health-experts-predict-diabetes-will-heavily-burden-malaysias-healthcare-system-in-future/100416#google_vignette

Ng, J. Y. S., Clement, I. J., Jimeno, C., Sy, R. A., Mirasol, R., De La Pena, P., Panelo, A., Tan, R., Santillan, M., Bayani, D., & Wiebols, E. (2020). Estimating direct medical costs of type 2 diabetes mellitus in the Philippines: a protocol. BMJ Open, 10(7), e025696. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-025696

Siloam Hospital Medical Team. (2023, October 9). Rumah sakit dengan pelayanan berkualitas - Siloam Hospitals. Www.siloamhospitals.com. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/diabetes-tipe-1#mcetoc_1gs0spmae10v